Total Tayangan Halaman

Kamis, 14 Juni 2012


saat pertama bertemu, mata bertemu mata. setelah beberapa lama tumbuh rasa suka, berganti menjadi sayang, dan berganti menjadi ingin memiliki. 


1 minggu, 2 minggu, dan beberapa bulan dia PDKT, kita merespon, akhirnya jadian. awal-awal jadian hubungan terasa indah, karena belum ada beban apapun. semua terasa begitu indah. tetapi pertengahan waktu penjalinan hubungan ini terasa hampa, perempuan yang disayang pun didekati oleh pria lain yang lebih. tak jarang prianya melirik wanita yang lebih pula. akhirnya pertengkaran tak terelakan. menjauh, jarang komunikasi, akhirnya putus hubungan dengan cara yang buruk. perasaan benci satu sama lain dan hati terasa panas, apabila mendengar namanya.


sobat,,,itulah sekilas cuplikan cerita yang cukup nyata. saya pernah mengalami itu. mungkin sobat semua pun ada yang pernah mengalami hal seperti cerita di atas. 
saya hanya ingin berbagi, bahwa dalam hubungan kita harus saling mempercayai sayu sama lain, memiliki komitmen, dan terutama jujur. jangan pernah memikirkan diri sendiri (hawa nafsu) tetapi pikirkan kedepan, bagaimana hubungan ini terus berlanjut, dan selaku orang yang berhubungan haruslan mengetahui karakter pasangan masing-masing. 


sobat,,,,mari ciptakan sebuah hubungan yang tentram, damai, dan penuh dengan keceriaan terutama kebahagiaan. 


wassalam,,,,,



Rabu, 13 Juni 2012

morfologi pandan wangi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Pandanales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang termasuk dalam klad monocots menurut Sistem klasifikasi APG II. Bangsa ini juga diakui sebagai takson dalam sistem klasifikasi Cronquist dan tercakup dalam anak kelas Arecidae, kelas Liliopsida.
Dalam sistem APG II, bangsa ini mencakup lima suku tumbuhan sebagai berikut:
·      suku Cyclanthaceae
·      suku Pandanaceae
·      suku Stemonaceae
·      suku Triuridaceae
·      suku Velloziaceae
Dalam sistem Cronquist, Pandanales hanya mencakup Pandanaceae.
1.1.1          Ciri umum Pandanales
Terna, perdu atau pohon dengan daun-daun pipih, bangun garis atau pita. Bunga selalu berkelamin tunggal, telunjang atau mempunyai tenda bunga, biasanya tersusun dalam karangan bunga berupa tongkol majemuk atau bongkol. Bunga jantan dengan 1 → banyak benang sari, bunga betina dengan bakal buah beruang 1 → banyak, tiap ruang berisi 1→banyak sekali bakal biji. Dalam kandung lembaga umumnya terdapat lebih dari 3 sel antipoda. Buah menyerupai buah keras, biji mempunyai endosperm.
1.1.2          Ciri umum Pandanaceae
Semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar dan tumbuh tegak, bercabang-cabang atau berupa liana dengan batang-batang memanjat. Pada pangkal batang terdapat akar tunjang, kadang-kandang akar keluar dari bagian yang lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya. Daun sempit, panjang, bangun pita dengan tepi berduri kecil-kecil tajam, duri-duri kadang-kadang juga pada sisi punggung ibu tulangnya, tersusun dalam garis spiral (spirostich) yang biasanya ada 3. Bunga berkelamin tunggal, telanjang, tersusun sebagai bunga tongkol yang bersifat majemuk, terdapat pada ujung batang atau dalam ketiak daun-daun pelindung yang besar, seringkali berwarna. Bunga jantan dengan atau tanpa putik yang rudimenter, mempunyai banyak benang sari yang terdapat pada sumbu bunga pendek atau panjang, tangkai sari bebas atau berlekatan, kepala sari tegak terdiri atas 2 ruang sari yang masing-masing dapat terbagi lagi dalam ruang-ruang yang lebih kecil. Bunga betina tanpa benang sari mandul atau bila ada kecil dengan posisi yang hipogin. Bakal buah menumpang, beruang 1, bebas atau berlekatan dengan bakal buah di dekatnya membentuk kelompok-kelompok bakal buah dengan kepala putik yang menjadi satu atau tetap terpisah-pisah, duduk langsung pada bakal buah atau pada tangkai putik yang pendek. Buahnya buah batu atau menyerupai buah buni, terkumpul menjadi buah ganda. Biji kecil, mempunyai endosperm berdaging dan lembaga yang kecil.
Suku ini mempunyai warga yang jumlahnya seluruhnya di taksir antara 200-300 jenis, terbagi dalam 3 marga, terutama tersebar di daerah tropika, di tepi-tepi pantai dan sungai-sungai, tetapi tidak terdapat di Amerika
Contoh-contoh:
Pandanus: P. tectorius, P. bidur, P. furcatus, daunnya penghasil bahan anyam-anyaman, tikar pandan, tas, atau bahan pembungkus; P. amaryllifolius (pandan wangi), sebagai pewangi minyak rambut, pemberi aroma masak-masakan (kue-kue) tertentu; P. edulis, buah dapat dimakan.
Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) atau biasa disebut pandan saja adalah jenis tumbuhan monokotil dari famili Pandanaceae. Daunnya merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pandan wangi merupakan tumbuhan berupa perdu dan rendah, tingginya sekitar dua meter. Batangnya menjalar, pada pangkal keluar berupa akar. Daun berwarna hijau kekuningan, diujung daun berduri kecil, kalau diremas daun ini berbau wangi. Tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh. Daun tunggal, duduk, dengan pangkal memeluk batang, tersusun berbaris tiga dalam garis spiral. Helai daun berbentuk pita, tipis, licin, ujung runcing, tepi rata, bertulang sejajar, panjang 40 - 80 cm, lebar 3 - 5 cm, berduri tempel pada ibu tulang daun permukaan bawah bagian ujung-ujungnya, warna hijau dan berbau wangi. Beberapa varietas memiliki tepi daun yang bergerigi.
Bunga majemuk, bentuk bongkol, warnanya putih. Berakar gantung, dengan akar tinggal dan akar gantungnya, tumbuh menjalar, hingga dalam waktu singkat akan merupakan rumpun yang lebat. Perdu tahunan, tinggi 1-2 m. Batang bulat dengan bekas duduk daun, bercabang, menjalar, akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang. Buahnya buah batu, menggantung, bentuk bola, diameter 4 - 7,5 cm, dinding buah berambut, warnanya jingga.
                                                               BAB II
PEMBAHASAN

2.1              SISTEMATIKA TUMBUHAN
Dalam sistem tumbuh-tumbuhan (taksonomi), tanaman pandan wangi diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius
Nama binominal : Pandanus amaryllifolius Roxb.
Sinonim dari Pandanus amaryllifolius Roxb. adalah Pandanus odorus Ridl.,  Pandanus latifolius Hassk. dan Pandanus hasskarlii Merr.
Di beberapa daerah di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan berbagai nama antara lain: Pandan Rampe, Pandan Wangi (Jawa); Seuke Bangu, Pandan Jau, Pandan Bebau, Pandan Rempai (Sumatera); Pondang, Pondan, Ponda, Pondago (Sulawesi); Kelamoni, Haomoni, Kekermoni, Ormon Foni, Pondak, Pondaki, Pudaka (Maluku); Pandan Arrum (Bali), Bonak (Nusa Tenggara).
Adapun di berbagai Negara:
Malay: Pandan Wangi, Pandan Bau, Pandan Jelingkeh, Pandan Rampai, Pandan Rampai Pandan Wangi (Indonesia), Pandan Rampeh
Inggris: Fragrant Pandan, Fragrant Screwpine Indonesian Screwpine, Pandan Rampeh, Scented Pandan, Screw Pine, Screw Tree, Umbrella Tree, Pandan leaves
Dutch: Pandan, Schroefpalm
Francis: Pandanus
Jerman:  Schraubenbaum, Schraubenpalme
Italia: Pandano
Jepang: Nioi Tako No Ki, Nioi-Takonoki
Korea: Pan-Da-Nu-Seu, Pandanusu
Tagalog: Pandan, Pandan Mabango
Thailand: เตย, เตยหอม, ใบเตย, Bai Toey, Bai Toey Hom, Panae-Wo-Nging,  Toeihom, Toey, Toey-Hom
Vietnam: Dúa Thom
Lithuanian: Amarilinis Pandanas
Spanyol: Pandan, Pandano
Hindi: Ambemohor Pat, Kenr, Rampe
2.2              MORFOLOGI TUMBUHAN
a.       Pertelaan
Pandan wangi termasuk ke dalam suku Pandanaceae yang tidak mempunyai macam atau jenis pandan wangi yang lain. Ada pun kerabat dekat dari pandan wangi adalah Pandan Bidur, Buah Merah, Pandan Hias, Pandan Kowang, Pandan Laut, Pandan Kecil, Pandan Besar.
b.      Ekologi & penyebaran/keanekaragaman
Pandan wangi berasal di perkirakan berasal dari kepulauan di Lautan Pasifik berasal dari kepulauan di Lautan Pasifik, dengan penyebaran terbesar di Madagaskar dan Malesia.
Untuk penyebarannya, Terdapat hampir di seluruh Indonesia, karena tumbuhan ini mudah tumbuh. Untuk keanekaragaman beberapa varietas daun memiliki sisi yang berduri.
Tanaman pandan wangi mempunyai kerabat yang memiliki famili yang sama, contohnya untuk varietas Pandanus: P. tectorius, P. bidur, P. furcatus, P. amaryllifolius, P. edulis, P. andamanensium.
Freycinetia: F. funicularis, F. javanica, F. gaudidii, F. banksii.
Sararanga: S. simosa.
c.       Budidaya dan perawatan tumbuhan
Perbanyakan dengan pemisahan tunas-tunas muda, yang tumbuh di antara akar-akarnya. Atau pun dapat menggunakan anakan atau setek batang. Pandan wangi dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk dasar. Tumbuhan ini memerlukan cukup sinar matahari.

d.      Penjelasan morfologi
1)      Daun
Keterangan:
a)      Circumscriptio           : bangun pita (ligulatus)
b)      Apex                             : runcing (acutus)
c)       Nervatio                      : sejajar atau bertulang lurus (rectinervis)
d)      Margo                           : rata (integer)
e)      Intervenium               : seperti perkamen (perkamenteus)
f)       Warna daun               : hijau kekuningan
g)      Permukaan daun     : licin (laevis)
h)      Daun tunggal
i)        Daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih dan tangkai daun hanya memiliki helaian saja.
2)      Batang
Keterangan:
a)      Bentuk                                         : bulat (teres)
b)      Permukaan batang                  : memperlihatkan bekas-bekas daun
c)       Arah tumbuh batang              : menjalar (repens)
d)      Mempunyai percabangan menggarpu atau dikotom
3)      Akar
            
Keterangan:
a)      Berakar gantung (radix aereus)
b)      Tumbuh menjalar
c)       Akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang


3.2  PEMANFAATAN TANAMAN DIBIDANG FARMASI
a.       Bagian tanaman yang digunakan
1)      Daun
a)      Khasiat
Obat kuat (tonikum), penambah nafsu makan (amara), lemah saraf (neurasthenia), rematik dan pegal linu, penenang, rambut rontok, mengitamkan rambut, dan ketombe.
b)      Cara penggunaan
·         Untuk lemah saraf, daun pandan segar 3 lbr di cuci lalu dipotong kecil-kecil, rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin di saring lalu di minum pagi dan sore hari, masing-masing 1 gelas.
·         Untuk rematik dan pegal linu, daun pandan segar sebanyak 3 lbr di cuci bersih lalu diiris tipis-tipis, seduh dengan setengah cangkir minyak kelapa yang telah di panaskan sambil di aduk rata. Setelah dingin siap di gunakan untuk menggosok bagian tubuh yang sakit. Untuk pegal linu; daun pandan 5 lbr dan daun serai 20 lbr, di cuci lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan minyak kayu putih dan minyak gandapuramasing-masing 1 sensok makan, aduk sambil di remas sampai rata. Kemudian gosokkan dan urutkan pada bagian tubuh yang sakit.
·         Untuk penenang, daun pandan 2 lbr di cuci lalu diiris tipis-tipis. Seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari, sampai tenang.
·         Untuk rambut rontok, 10 lbr daun waru muda yang segar, segenggam daun urang aring, 5 lbr daun mangkokan, 1 lbr daun pandan, 10 kuntum bunga melati, dan 1 kuntum bunga mawar, setelah di cuci bersih lalu di potong-potong. Bahan-bahan tadi  di masukkan ke dalam panic email, lalu tambahkan minyak wijen, minyak kelapa, dan minyak kemiri masing-masing ½ cangkir. Panaskan sampai mendidih, lalu di angkat. Setelah dingin di saring, oleskan ke seluruh kulit kepala sambil di pijat ringan. Lakukan malam hari sebelum tidur, esok paginya rambut dikeramas. Lakukan 2-3 kali seminggu.
·         Untuk menghitamkan rambut, daun pandan wangi sebanyak 7 lbr di cuci lalu di potong-potong, rebus dengan 1 liter air sampai warnanya menjadi hijau. Embunkan air rebusan tadi semalaman. Pagi harinya, campurkan rebusan daun pandan dengan air perasan 3 buah mengkudu masak. Air campuran tadi lalu di gunakan untuk mencuci rambut. Lakukan 3 kali seminggu, sampai terlihat hasilnya.
·         Untuk ketombe, daun pandan sebanyak 7 lbr di cuci lalu digiling halus, tambahkan ½ cangkir.
b.      Kandungan kimia tanaman
Pandan wangi mempunyai zat berkhasiat:
Alkaloida; Saponin; Flavonoida; Tanin; Polifenol; Zat warna
c.       Informasi penting tentang pemanfaatan lainnya
Berdasarkan beberapa uji preklinik diketahui bahwa daun pandan wangi memiliki khasiat sedatif – hipnotik. Sedatif dapat didefinisikan sebagai suatu penekanan supresi dari kesiapsiagaan terhadap suatu stimulus tetap, dengan penurunan aktivitas spontan dan penurunan terjadinya ide – ide. Dalam Kamus Kedokteran Dorland, hipnotik adalah menimbulkan tidur, bahan yang bekerja menimbulkan tidur.
Pandan wangi sejak dulu terkenal dengan wangi nya yang khas, sehingga sering digunakan untuk pewangi penganan seperti kue, makanan, minuman, dll.

BAB III
PENUTUP

3.1              KESIMPULAN
3.1.1 Ringkasan
Pandan wangi yang dalam bahasa Latinnya Pandanus amaryllifolius Roxb. merupakan tanaman perdu dan rendah. Banyak ditemukan di pekarangan rumah, tepi jalan, dan selokan. Tanaman ini menjalar, dan pada pangkal keluar akar. Daunnya hijau, sering di gunakan sebagai bahan tambahan pewarna dan pewangi makanan, kalau di remas-remas atau di iris daun pandan akan mengeluarkan bau yang khas dan dapat di gunakan untuk pengharum ruangan. Khasiat daun pandan obat kuat (tonikum), penambah nafsu makan (amara), lemah saraf (neurasthenia), rematik dan pegal linu, penenang, rambut rontok, mengitamkan rambut, dan ketombe.